Senin, 30 April 2012

Belajar tak mengenal usia, itulah kata dan semangat yang terpancar dari 20 orang Ibu Rumah Tangga pedesaan di Desa Botumoito, Kec. Botumoito Kab. Boalemo Provinsi Gorontalo, hal ini diwujudkan dengan antusiasme masyarakat yang telah memiliki SUKMA ketika mengikuti kegiatan Pemberdayaan Keaksaraan Usaha Mandiri Pembuatan Kue Tradisional “Kolombengi” Gorontalo disalah satu rumah Tutor Keaksaraan di Botumoito Jumat (27/04/2012) kemarin

Keaksaraan Usaha Mandiri (KUM) ini merupakan kegiatan lanjutan Keaksaraan Dasar pada tahun 2010 silam yang dibina oleh BPKB Provinsi Gorontalo. Menurut Ketua Pelaksana Kegiatan Dra. Hj. Yusran Inaku, M.Pd kegiatan ini akan dilaksanakan selama 3 (tiga) bulan, mulai April hingga Juni 2012, diharapkan dengan kegiatan ini, para Ibu Rumah Tangga ini terus dapat melek aksara secara permanen dan berwirausaha secara mandiri, adapun tutor dalam kegiatan ini adalah Pamong Belajar BPKB Gorontalo dan SKB Boalemo serta aparat desa Botumoito

Sementara itu Kepala BPKB Provinsi Gorontalo Drs. Bambang Kunaedi, M.Si yang ditemui setelah kegiatan ini berharap agar para pengelola kegiatan di BPKB termasuk kelompok kerja (POKJA) terus mencari terobosan baru, agar jumlah kelompok Usaha Mandiri ini bertambah sehingga dapat memberikan dampak bagi kelangsungan usaha pemberdayaan masyarakat dengan memberi keterampilan praktis yang dapat dijadikan sebagai mata pencahrian yang pada akhirnya akan menambah penghasilan keluarga, disamping menurut Bambang, perlu juga diupayakan mencari pasar terhadap produk-produk hasil pembelajaran sehingga peserta didik akan termotivasi dalam mengembangkan usahanya (reza)

Sabtu, 28 April 2012

Pengelola Radio Bahana Suara Pendidikan (BPKB 94.7 FM) Gorontalo, kamis kemarin (26/04/2012) mengadakan kegiatan Evaluasi Dengar Pendapat (EDP) di aula BPKB Provinsi Gorontalo yang dihadiri oleh berbagai stake holder bidang informasi dan media, baik Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Provinsi Gorontalo, rekan media radio sejawat, masyarakat sekitar,  hingga anggota legislatif yang membidangi masalah pendidikan.
Wakil Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Provinsi Gorontalo, Drs. H. Sumarwoto. M.Sc dalam arahannya mengharapkan radio BPKB FM haruslah mengutamakan perannya sebagai wahana informasi publik agar masyarakat mengerti, bahwa pemerintah terus berupaya memberikan solusi bagi dunia pendidikan, bukan hanya pendidikan formal namun pendidikan nonformal dan informal pun memperoleh porsi yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Sedangkan  Ketua KPID Provinsi Gorontalo Sumarlin Adam, S.Pd menjelaskan, kegiatan dimaksud sebagai tahapan dalam memperoleh izin mengudara secara professional, karena frekwensi adalah ranah publik sehingga keberadaan penggunaannya diatur dalam undang-undang.



Gubernur Gorontalo dalam sambutannya yang diwakili oleh Kepala Badan Lingkungan Hidup, Riset dan Tekhnologi Informasi (Balihristi) Ir. Hj. Nontje Lakadjo menyampaikan apresiasi positif dalam pengembangan dunia informasi di Provinsi Gorontalo ini, terutama menyangkut  dunia informasi pendidikan dan sejalan dengan program unggulan Provinsi Gorontalo yaitu "Pendidikan Gratis" yang merupakan salah satu program prioritas Gubernur Gorontalo Drs. H. Rusli Habibie, M.Ap 


Sementara itu salah seorang Anggota Komisi IV DPRD Provinsi Gorontalo yang membidangi pendidikan H. Abdullah Kariem, SHi dalam sambutannya juga mengapresiasi lahirnya media radio pendidikan di Provinsi ini, bahkan menurut Abdullah yang akrab disapa dengan panggilan “ka duko” DPRD Provinsi Gorontalo sebagai lembaga legislasi akan berupaya memberikan porsi anggaran untuk radio ini dan siap menjadi narasumber siaran terutama yang menyangkut bidang pendidikan politik dan diharapkan menjadi bagian pembelajaran terhadap masyarakat dalam berbagai bidang termasuk pendidikan politik yang sehat dan bermartabat

Kepala BPKB Provinsi Gorontalo Drs. Bambang Kunaedi. M.Si yang ditemui disela acara tersebut menyatakan, BPKB FM diharapkan mampu menjadi icon/ maskot BPKB sehingga akselerasi informasi tentang dunia pendidikan nonformal dan informal dapat disesuaikan dengan informasi kebutuhan belajar mandiri secara terbuka. Bambang juga menegaskan bahwa keberadaan radio BPKB FM ini haruslah menjadi pusat informasi lembaga dalam menyampaikan tujuan dan fungsi keberadaan BPKB di masyarakat dalam mengakses program-program pembelajaran jarak jauh, interaktif, seni budaya lokal sejak usia dini sebagai wujud upaya pembentukan dan pembinaan karakter bagi masyarakat(reza)